Sistem Biometriks Absensi Karyawan Dalam Menunjang Efektifitas Kinerja Perusahaan
1. Pendahuluan
Teknologi Informasi (TI) bukalah hal yang tabu pada zaman sekarang ini, banyak orang yang pernah atau tidak penah sama sekali mengenyam pendidikan di Sekolah atau Kampus sudah mengenal dengan Teknologi Informasi. Seyogyanya kelebihan yang ada dibidang TI sudah digunakan di seluruh aspek kehidupan mulai dari Ekonomi, Politik, Sosial, Budaya, Pertahanan dan Keamanan sehingga segala sesuatunya dapat dikerjakan dengan seefektif dan efisien mungkin. Perjalanan TI memang diakui sangat pesat di Dunia ini padahal perkenalannya pertama kali bukan berapa abad yang lalu atau masih baru, oleh karena itu kita dituntut untuk dapat mengikutinya karena TI dapat mendukung seluruh aktifitas hidup kita, dapat dibayangkan jika kita berada di Dunia tanpa TI maka tidak ada Mobil untuk pergi ke kantor, tidak ada Handphone untuk komunikasi di jalan dan tidak ada hal lainnya yang tadinya tidak mungkin menjadi mungkin.TI sendiri di Negara Indonesia sudah menjadi bagian hidup yang kental, sekarang seluruh Perusahaan yang ada di Indonesia sudah bersaing dalam menggunakan TI karena manfaatnya yang tidak dapat digantikan oleh uang. Dunia pendidikan sudah terinfeksi pula oleh TI sehingga mata pelajaran dan bahkan system yang ada di Tata Usaha sudah berprinsip TI. Namun demikian tanpa diimbangi dengan infrastruktur dan regulasi yang mendukung, maka
· Pendekatan Sumber- Proses- Sasaran
· Pendekatan ConstituencyKriteria pengukuran efektifitas organisasi antara lain · Adaptabilitas dan fleksibilitas organisasi
· Produktivitas
· Kepuasan karyawan
· Tingkat keuntungan
· Keberhasilan dalam mendapatkan sumber
· Kebebasan dari rasa tertekan para anggota organisasi.
· Kontrol terhadap lingkungan
· Efisiensi organisasi
· Kemampuan organisasi untuk mempertahankan anggotanya.
· Pertumbuhan organisasi
· Kelancaran komunikasi dalam organisasi
· Kemampuan mempertahankan eksistensi organisasiPengertian Manajemen Menurut James A.F. Stoner, Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari anggota organisasi serta penggunaan sumua sumber daya yang ada pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Untuk mengembangkan perusahaan faktor manajemen yang baik sangat dibutuhkan salah satu cara yang baik adalah kombinasi antara Manajemen dan TI untuk menunjukan kinerja perusahaan yang baik. Penggunaan teknologi untuk perusahaan sebagai acuan efektifitas kinerja adalah adanya pengadaan sistem terkomputerisasi dalam aktifitas kerja salah satunya adalah sistem absensi karyawan menggunakan sistem komputerisasi yang baik yaitu Sistem Biometriks, dengan sistem ini kinerja karyawan akan lebih cepat karena tidak harus antri absen terlalu lama dan membuang waktu atau kertas.Perusahaan bisa menghemat waktu dan uang ketika system komputerisasi dijalankan menggunakan Biometriks karena tidak perlu ada kartu atau kertas guna mendukung system absensi, sehingga bagian SDM atau penggajian hanya perlu melihat laporan hasil absensi tanpa harus memantau system absensi karyawannya.
2. Pembahasan
Biometriks. Dari konsep tersebut dapat dinyatakan bahwa autentification dalam security adalah hal yang sangat penting untuk menjaga keamanan data, namun sudah banyak teknologi yang diterapkan untuk mejaga keautentikan tersebut, akan tetapi hal itu banyak kendala dalam penerapanya dan masih kurang memberikan perlindungan yang aman. Teknologi biometrik menawarkan autentikasi secara biologis memungkinkan sistem dapat mengenali penggunanya lebih tepat. Terdapat beberapa metode diantaranya : fingerprint scanning, retina scanning, dan DNA scanning. Dua metode terakhir masih dalam taraf penelitian, sedangkan fingerprint scanning saat ini telah digunakan secara luas dan digunakan bersama-sama dengan smartcard dalam proses autentikasi.
Biometriks secara teoritis dapat lebih efektif untuk mengindentifikasi pribadi seseorang karena biomatriks mengukur karakteristik masing-masing pribadi untuk membedakan setiap orang. Tidak seperti dengan metoda indentifikasi konfensional yang menggunakan sesuatu yang anda punyai, misalnya kartu indentitas untuk akses masuk ke suatu bangunan, atau suatu yang anda ketahui, seperti password untuk log on ke system Komputer dan lain-lain.Ketika digunakan untuk indentifikasi pribadi, teknologi biomatriks mengukur dan menganalisa karakteristik tingkah laku dan fisiologis manusia. Mengindentifikasi karakteristik fisiologis seseorang yang didasarkan pada pengukuran langsung bagian dari body – fingertips, hand geometry, facial geometrydan eye retinas serta irises. Jenis-jenis system biomatriks.
· Fingerprint Verification, adalah produk dari biomatriks yang paling dikenal. Produk scanning Sidik jari adalah jenis yang paling umum. Sebagai mana yang telah diterapkan, Sidik jari menawarkan potensial keakuratan yang tinggi. Namun ada beberapa permasahan potensial yang dapat muncul, misalnya ada luka atau kotoran pada jari dan hal ini menyebabkan tidak dapat dikenalinya Sidik jari tersebut. Beberapa scanner Sidik jari akan menscan denyut nadi sepertihalnya jari.
· Hand geometry, adalah salah satu metoda pembuktian dan biasanya menawarkan kinerja, mudah untuk digunakan, dan perhitungan yang baik. Hand geometry secara luas digunakan untuk kendali akses fisik dan sistem waktu/ kehadiran.
· Voice Recognition mungkin metode yang paling diinginkan pemakai karena semua orang ingin berbicara dengan computer. Dalam prakteknya, penerapan voice recognition sangat sulit. Kemajuan terbaru dalam pengenalan suara sudah sangat meningkat termasuk teknologi ini, dan ini masih subjek permasalahan. Akuistik lokal, suara latar, kualitas mikropon, pilek/ flu, dan kemarahan semua ini bisa mengubah suara manusia sehingga membuat/ mempengaruhi pengenalan suara sulit atau mustahil untuk dideteksi keabsahannya. Lebih lanjut, sistem voice recognition cenderung memakan waktu dan prosesnya sangat sulit dan memerlukan banyak ruang untuk penyimpanan.
· Retinal Scanning, menyediakan keakuratan yang tinggi. Pola retinal adalah ciri khusus yang sangat tinggi. Setiap mata mempunyai pola pembuluh darah yang unik; bahkan mata yang identik kembar juga berbeda. Walaupun masing-masing pola secara normal dapat terpengaruh oleh karena suatu penyakit seperti glaukoma, kencing manis, tekanan darah tinggi, dan lain-lain.
· Iris Scanning, mengatasi dari permasalahan scanner retina. Karena iris (yang diwarnai bagian dari mata) adalah kelihatan dari jauh, kontak langsung dengan scanner tidak diperlukan dan tidak harus melepaskan kacamata. Teknologi bekerja dengan scanning pola acak yang unik dari iris. Yang menarik dari metoda ini adalah tidak mengandalkan pada warna iris (kamera yang digunakan adalah hitam dan putih). Ini adalah penting oleh karena popularitas dari lensa kontak warna—beberapa penjual mengakui sistem mereka akan bekerja dengan kontak warna dan bahkan melalui kacamata hitam yang tidak memantulkan cahaya.
· Signature Verification, memiliki sinergi teknologi lain bukan karena digunakan oleh orang-orang untuk menandatangani berbagai hal. Tandatangan diperlakukan sebagai satu rangkaian pergerakan yang berisi data biometrik yang unik, seperti irama pribadi, akselerasi, dan arus tekanan.
· Facial Recognition, adalah salah satu metoda biometrik yang paling baru. Teknologi ini telah menarik banyak perhatian. Kemajuan berlanjut untuk dibuat dengan teknologi muda ini, tetapi sampai saat ini sistem facial recognition pasti mempunyai batas kesuksesan yang terbatas dalam aplikasi praktis.
Teknologi sistem biometrik sangat kompleksitas baik kemampuan, dan kinerjanya, biasanya sistem biometrik ini menggunakan alat tambahan seperti kamera dan perangkat scanning untuk menangkap images, merekam, atau mengukur karakteristik seseorang dan software/ hardware komputer untuk menyadap, mengkodekan, menyimpan, dan membandingkan karakteristik ini. Contohnya, adalah pengenalan sidik jari yang sangat sederhana (semua manusia mempunyai sidik jari), yang baru-baru ini digunakan untuk mengidentifikasi tewasnya (Batu-Malang, 09 Nopember 2005) gembong teroris Asia asal Negara Malaysia Dr. Azhari, walaupun masih didukung dengan bukti-bukti yang lainnya untuk meyakinkan public. Efektifitas Kinerja, Salahsatu kunci keberhasilan suatu perusahaan adalah bergantung pada kinerja sumberdaya manusia yang secara langsung atau tidak langsung memberi kontribusi pada perusahaan, yang meliputi pemangku kepentingan eksternal (stake holders) dan kepentingan internal (karyawan) yang dimiliki oleh perusahan. Untuk memperoleh kinerja optimal dari keberadaan karyawan dalam perusahaan maka perusahaan perlu menetapkan strategi yang tepat, yaitu dengan memikirkan bagaimana mengelola karyawan agar mau mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan.Strategi tersebut hendaknya merupakan strategi yang berorientasi pada tujuan yaitu dengan menyamakan persepsi antara tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan dengan tujuan yang ingin dicapai oleh karyawan yang bekerja pada perusahaan tersebut. Kepentingan tujuan perusahaan dan kepentingan tujuan karyawan tidak dapat dipisah-pisahkan karena berada dalam satu kesatuan kebersamaan yang utuh. Namun, acap terjadi kesenjangan (gap) antara tujuan dan harapan karyawan terhadap perusahaan, dengan realitas yang ada. Hal tersebut seringkali menimbulkan masalah-masalah SDM. Adanya masalah-masalah SDM tersebut akan mempengaruhi kinerja karyawan di dalam perusahaan yang bersangkutan. Dalam upaya mencapai effesiensi kerja faktor kehadiran (absensi) karyawan merupakan hal yang cukup penting, apalagi berhubungan dengan produksi, penggajian, prestasi kerja, dll. Pada alat pencatatan absensi karyawan yang konvensional memerlukan banyak intervensi pegawai bagian administrasi kepegawaian (SDM/ human resources management ) maupun kejujuran karyawan, Hal ini dimungkinkan adanya manipulasi data kehadiran apabila pengawasan yang kontinyu pada proses ini tidak dilakukan semestinya. Dengan sistem absensi berbasis biomatriks (sidik jari) proses pengambilan informasi kehadiran karyawan menjadi hampir 100% akurat karena didasarkan sidik jari masing-masing serta proses pencatatan dan pelaporannya menjadi otomatis oleh software khusus. Kesalahan maupun manipulasi catatan dapat dihilangkan karena intervensi pegawai administrasi menjadi minimal. Informasi yang akurat merefleksikan kondisi yang sebenarnya menjadi landasan untuk pengambilan keputusan serta kebijakan untuk kemajuan suatu instansi/lembaga. Pencatatan absensi karyawan merupakan salah satu faktor penting dalam pengelolaan sumber daya manusia (SDM / human resources management). Informasi yang mendalam dan terperinci mengenai kehadiran seorang karyawan dapat menentukan prestasi kerja seseorang, gaji / upah, produktivitas, atau kemajuan instansi/lembaga secara umum. Pada alat pencatatan absensi karyawan yang konvensional memerlukan banyak intervensi pegawai bagian administrasi SDM maupun kejujuran karyawan yang sedang dicatat kehadirannya. Hal ini sering memberikan peluang adanya manipulasi data kehadiran apabila pengawasan yang kontinyu pada proses ini tidak dilakukan semestinya. Proses pencatatan dan pelaporan kehadiran karyawan merupakan proses yang repetitif (berulang). Karyawan datang pada waktu tertentu dan mengambil kartu absensi dari rak kartu, kemudian memasukkan kartu tersebut ke dalam mesin pencetak waktu dan tanggal pada kartu tersebut. Selanjutnya menyimpannya kembali dirak kartu. Setiap periode tertentu pegawai administrasi mengambil kartu-kartu absensi tersebut dan mentabulasikan data-data absensi tersebut dalam spreadsheet dikomputer dan menyimpan kembali kartu-kartu tersebut pada rak ditempatnya masing-masing. Prosedur tersebut diulang-ulang terus menerus tanpa banyak perubahan. Pengulangan prosedur pencatatan absensi dan pelaporan pengupahan tersebut sebenarnya sangat cocok untuk menggunakan proses terotomatisasi seluruhnya oleh komputer.Untuk mengatasi hal tersebut di atas maka dikembangkanlah teknologi biometrik yang memiliki keunggulan sifat tidak dapat dihilangkan, dilupakan atau dipindahkan dari satu orang ke orang lain, juga sulit ditiru atau dipalsukan.Dengan adanya sistem pencatatan dan pelaporan berbasis biomatriks (sidik jari) pengulangan tadi dapat sebagian besar dilakukan oleh komputer. Proses pengambilan informasi kehadiran karyawan menjadi hampir 100% akurat karena didasarkan sidik jari masing-masing serta proses pencatatan dan pelaporannya menjadi otomatis oleh software khusus. Kesalahan maupun manipulasi catatan dapat dihilangkan karena intervensi pegawai administrasi menjadi minimal Dari permasalahan yang ada maka dilakukan perbandingan – perbandingan antara lain:1. Pencatatan absensi dan pelaporan menggunakan kartu absensi dan jam pencetak waktu konvensional.
Gambar
1. Pencatatan absensi konvensional.
3. Pencatatan menggunakan kartu magnetik atau kartu berkode (bar code)
4. Pencatatan absensi dan pelaporan menggunakan sidik jari dan integrasi ke software pelaporan dan kepegawaian. Keamanan dengan menggunakan password untuk saat ini sudah banyak kelemahannya, pertama hanya memiliki fungsi verifikasi, kedua banyak orang yang hanya menggunakan satu password untuk segala hal, mulai dari e-mail, penggunaan kartu ATM, sampai menjadi keanggotaan mailing list. Untuk mengatasi kelemahan penggunaan password, maka dikembangkanlah teknologi biometrik yaitu suatu metode keamanan database dengan menggunakan anggota badan seperti sidik jari, geometri tangan, ritina (mata),suara dan wajah sebagai pengganti password.Teknologi biometrik dikembangkan karena dapat memenuhi dua fungsi yaitu identifikasi dan verifikasi,disamping itu biometrik memiliki karakteristik seperti, tidak dapat hilang, tidak dapat lupa dan tidak mudah dipalsukan karena keberadaanya melekat pada manusia, dimana satu dengan yang lain tidak akan sama, maka keunikannya akan lebih terjamin.Tuhan menciptakan manusia dengan memiliki keunikan-keunikan tersendiri. Bagian-bagian tubuh manusia tidak ada yang sama antara satu sama lain. Oleh karena itulah bagian-bagian tubuh manusia seringkali digunakan untuk mengetahui identitas seseorang.Tak heran apabila sejak beberapa abad yang lalu sidik jari digunakan sebagai alat untuk mengidentifikasi. Contohnya adalah VOC yang di masa zaman penjajahan kerap menggunakan sidik jari sebagai tanda yang sah dalam melakukan proses authentifikasi dengan tujuan-tujuan tertentu. Sampai kini sidik jari masih kita gunakan dalam hal-hal yang berkaitan dengan proses authentifikasi seperti pembuatan KTP, SIM, dan lain-lain.Seperti halnya sidik jari, tubuh kita juga memiliki bagian-bagian lain yang memiliki keunikan yang tidak dimiliki oleh orang lain. keunikan-keunikan tersebut menimbulkan gagasan bagi manusia untuk memanfaatkannya sebagai identitas diri. Seiring perkembangan teknologi, manusia menggunakan teknologi yang secara otomatis dapat mendukung dalam proses identifikasi seseorang. Teknologi inilah yang kita kenal dengan biometrik (teknologi semi konduktor). Biometrik merupakan metode untuk mengenali seseorang berdasarkan karakter fisik maupun perilakunya. Saat ini ada banyak perusahaan yang mengembangkan teknologi biometrik untuk digunakan di perusahaan-perusahaan. Salah satu perusahaan ternama yang mengembangkan teknologi biometrik adalah International Biometric Group. IBG merupakan perusahaan yang menyediakan solusi dan jasa biometrik. Sejak 1996, IBG telah menjalankan bisnis untuk keamanan jaringan dan sistem identifikasi.Baru-baru ini, IBG mengeluarkan Biometrics Market and Industry Reports 2007-2012 yang menyajikan analisis mengenai aplikasi dan teknologi biometric di pasar global. Hasilnya menunjukkan bahwa teknologi biometrik menggunakan AFIS/Live Scan paling banyak digunakan dengan prosentase 33,6%. Sementara itu teknologi biometrik sidik jari atau biasa kita kenal dengan Fingerprint menempat urutan kedua dengan 25,3%.Meskipun biometrik sistem yang tersedia di pasaran dapat menggunakan berbagai bagian tubuh mulai dari tekstur wajah, suara, retina, iris dan denyut jantung, namun hand scanner dan finger scanner merupakan tipe yang paling banyak digunakan perusahaan-perusahaan untuk absensi.Mengenai hal ini, Anil Jain, seorang professor dari Michigan State University yang menjalankan the school’s biometric research program dan memiliki hak paten penggunaan fingerprint mengatakan bahwa hand geometry machine atau mesin identifikasi menggunakan tangan lebih banyak digunakan untuk absensi kehadirankarena teknologi ini sudah tersedia sejak 25 tahun yang lalu. Beberapa perusahan besar di Amerika Serikat yang menggunakan hand scanner diantaranya bergerak di bidang industri rumah sakit dan laboratorioum seperti Merck, Bristol-Myers Squibb, Pfizer dan DuPont. Ada juga nama-nama restoran ternama seperti McDonald’s, Burger King, Dunkin’ Donuts dan Papa John’s Pizza.Sementara itu, fingerprint scanner yang merupakan teknik yang nomor dua paling banyak digunakan untuk absensi digunakan oleh perusahaan-perusahaan seperti IBM, Hertz, Disney, TJ Maxx, Nordstrom, GAP, Office Depot, dan lain-lain. Selain itu the Transportation Security Administration baru-baru ini juga memasang fingerprint scanner untuk 55.000 lebih karyawannya yang dipasang di lebih dari 450 bandar udara di seluruh Amerika Serikat.Meskipun kebanyakan perusahaan sedang berjalan untuk mengotomatisasi timekeeping system namun biometrik masih digunakan dalam jumlah persentase yang kecil dalam pengumpulan data dan waktu kehadiran. Hal itu berdasarkan 2006 payroll benchmark research dari The Hacket Group dimana 33% perusahaan masih menggunakan paper time cards untuk absensi dan kehadiran karyawan.Mencegah Penipuan, Teknologi biometrik saat ini cukup popular dan digunakan banyak perusahaan di berbagai industri. Bila dahulu biometrik lebih identik digunakan di instansi pemerintahan dan industri yang membutuhkan high-security system, saat ini perusahaan-perusahaan seperti pabrik, restoran, rumah sakit, laboratorium dan lain-lain mulai menggunakan biometrik menggantikan absensi manual atau kita kenal dengan mesin ‘ceklokan’, magnetic strip ID card sampai barcode.Teknologi ini ibarat senjata bagi perusahaan untuk mendisiplikan karyawannya. Kedisiplinan merupakan faktor penting untuk terciptanya SDM yang berkualitas. Sehingga biasanya perusahaan akan memberikan perhatian pada hal-hal yang bisa meningkatkan keberhasilan secara efektif dan efisien. Untuk itu, salah satu paramater yang digunakan adalah kemampuan para karyawan untuk masuk kantor pada waktunya. Dengan adanya teknologi ini, praktis HRD akan terbantu ketika memantau jam keluar masuk karyawan.Meskipun selain biometrik masih ada sistem absensi lain yang berbasis teknologi, namun sayangnya sisetm-sistem tersebut memiliki kelemahan tersendiri. Contohnya absensi menggunakan magnetic card. Oknum-oknum karyawan dapat dengan mudah melakukan kecurangan dengan menitipkan kartu absennya pada teman yang datang lebih awal, untuk kemudian minta diabsenkan. Dengan biometrik sistem, kemungkinan ini bisa direduksi meskipun tidak tertutup pula kemungkinan lain dari karyawan untuk melakukan kecurangan.Romy Robb, payroll administrator di the Hilton Waterfront Beach Resort di Huntington Beach,
No | Faktor kelemahan | Kartu absensi dan pencetak waktunya(1) | Magnetic tape reader / bar code reader(2) | Finger print scanner & software absensi & pengupahan(3) |
1. | Ketidakjujuran karyawan via “buddy punching‿(teman sekerja yang mencatatkan kehadiran) | Seringkali terjadi.Kartu absensi digunakan bersama-sama | Dapat terjadi.Kartu magnetik dapat digunakan bersama-sama | Tidak mungkin terjadi. Sidik jari tidak dapat digunakan oleh rekan sekerjanya yang lain. |
2. | Manipulasi atau hilangnya kartu absensi | Mungkin terjadi Kartu absensi dapat dipertukarkan antar rekan sekerja | Mungkin terjadiKartu magnetik dapat dipertukarkan antar rekan sekerja | Tidak mungkin terjadi Tidak menggunakan kartu absensi, sidik jari seseorang selalu unik (tidak ada yang sama).Dapat menggunakan lebih dari 1 jari sebagai identifikasi |
3. | Kesalahan/ ketidakakuratan pencatatan waktu kerja karyawan | Kurang akurat.Pencetak waktu dapat diset atau reset manual, sehingga mungkin dapat menjadi tidak akurat | AkuratPencatatan waktu menggunakan komputer, sangat akurat | Akurat Pencatatan waktu menggunakan komputer, sangat akurat |
4. | Otomatisasi sistem pelaporan dan integrasi dengan sistem informasi kepegawaian | Secara manual Hrs dilakukan secara manual, kemungkinan kesalahan penyalinan data dari kartu absensi cukup besar | Dapat secara otomatisMungkin dapat diintegrasikan dengan sistem terkomputerisasi. | Otomatis dan integrasi ke sistem kepegawaian Selalu dapat dilakukan otomatisasi pelaporan, menggunakan sistem yang terintegrasi. |
Kelemahan sistem konvensional adalah terbukanya peluang manipulasi, kesalahan pencatatan, maupun hilangnya catatan kehadiran seorang karyawan. Juga, terbuka kemungkinan terjadinya “buddy punching‿ dimana rekan sekerja yang lain mencatatkan waktu kerja yang bukan dirinya. Hal ini membuat pencatatan waktu kehadiran karyawan menjadi tidak akurat. Integrasi ke sistem kepegawaian membutuhkan analisis dan perancangan software yang terpadu, dengan sistem konvensional cukup sulit untuk diotomatisasikan karena pencatatan informasi kehadiran secara manual. Pencatatan menggunakan komputer seperti pada penggunaan sidik jari ini sangat memungkinkan keterpaduan dengan sistem kepegawaian serta pengembangan sistem lebih lanjut.Sistem pencatatan kehadiran berbasis biomatriks (sidik jari) mampu menjawab permasalahan absensi diatas. Berdasarkan perbandingan dengan sistem lain pada tabel sebelumnya, sistem berbasis biomatriks mempunyai keunggulan sbb:
• Sidik jari tidak dapat dipalsukan dan digandakan.Karyawan yang mencatatkan kehadirannya di sistem ini adalah benar-benar karyawan yang namanya tercantum dalam record komputer di database kepegawaian.
• Kesalahan pencatatan dan manipulasi data dapat diminimalkan.Data absensi karyawan menjadi sangat akurat. Semuanya terautomatisasi dengan sistem kepegawaian sehingga intervensi manual oleh unauthorized user dapat dihindari.
• Sistem pelaporan terintegrasi dengan sistem informasi kepegawaian.Pencatatan absensi, pelaporan, dan proses selanjutnya seperti pengupahan, prestasi kerja, uang transport, dst. dapat diintegrasikan bersama – sama. Sistem terpadu menghasilkan laporan yang akurat, cepat, dan efisien.
• Sangat mudah digunakanUser hanya perlu menekan sensor dengan salah satu jari (misal jempol atau telunjuk) dan proses sisanya ditangani oleh sistem ini. Tampilan di layar monitor menggunakan grafis dan sangat informatif. Misalnya photo akan muncul, berikut nomor pegawai, dan waktu kehadiran secara singkat dan jelas.Awalnya setiap karyawan akan didaftarkan sidik jarinya ke dalam database sidik jari biomatriks, jari yang didaftarkan dapat lebih dari satu jika salah satu jarinya tidak secara sempurna digunakan sebagai identifikasi. Informasi setiap karyawan sebagai acuan dapat menggunakan database kepegawaian yang telah dirancang atau sistem kepegawaian rancang bangun terbaru.Untuk digunakan sebagai pencatat absensi, karyawan pengguna hanya perlu menempelkan jarinya pada sensor di dekat layar monitor. Selanjutnya sistem biomatriks akan mendeteksi sendiri siapa karyawan tersebut dan mencatat waktu kedatangan / kepulangannya sesuai dengan waktu di CMOS clock komputer. Informasi ini akan disimpan pada database kepegawaian untuk perhitungan selanjutnya.
Fitur dan keunggulan system
• Solusi lengkap sistem absensi biomatriks, dimana hardware sensor, custom-designed software, dan packaging nya dalam satu paket lengkap.
• Sistem ini sangat mudah digunakan, sensor dapat membaca sidik jari pada sudut apa saja, bahkan terbalik sekalipun. Software driver sensor mampu mengenalinya dengan baik.
• Pengamanan pembacaan sidik jari dari pembacaan sidik jari sebelumnya. Pembacaan bayang-bayang sidik jari dari user sebelumnya dapat tersisa, tapi sistem ini akan menghilangkannya sehingga pembacaan selanjutnya menjadi lebih akurat.
• Link data dari sensor ke Biomatriks Server yang aman. Data dikirim menggunakan link yang terotorisasi secara “challenge-response‿. Jadi data yang lain tidak dapat dikirim ulang untuk otorisasi.
• Template sidik jari dan data-data user diproteksi secara internal dengan menggunakan teknik 128-bit enkripsi.
• Gambar image sidik jari tidak disimpan, tapi hanya kalkulasi matematisnya saja. Jadi, identitas masing-masing sidik jari tidak dapat digandakan.
3. Kesimpulan
Bidang Teknologi Informasi memang sedang di gandrungi oleh seluruh perusahaan untuk kinerjanya yang sangat mendukung, dalam hal ini perusahaan berharap banyak ketika sebuah pekerjaan yang memakan waktu yang banyak dapat disingkat dengan baik agar efisiensi waktu dapat dilakukan. System komputerisasi sudah digunakan dibeberapa bidang dalam perusahaan contohnya penggajian, persediaan, penjualan dll. Namun ada hal penting yang perlu dibuatkannya system terkomputerisasi yaitu Sistem Absensi. Sistem absensi yang baik sekarang ini ada yang disebut BIOMETRIKS yaitu system absensi menggunakan data dari tubuh manusia baik itu jari, tangan, mata atau suara.Dengan system biometric setiap penggunanya akan dideteksi secara akurat sehingga tidak dapat absensi karyawan diwakilkan, namun demikian ada beberapa kelemahan ketika apa yang terjadi pada objek yang dideteksi mengalami perubahan misalnya suara yang serak, Sidik jari terkena luka, atau mata yang sedang sakit. Tetapi tidak dapat dipungkiri system biomatrik sangat mengambil manfaat lebih banyak dari system yang sudah ada. Kegunaan sistem biometriks adalah Mengenalkan keamanan database dengan teknologi biometrik sebagai pengganti password dan mengembangkan kemungkinan-kemungkinan pemanfaatan teknologi biometerik untuk keamanan selain databaseSistem absensi biomatriks ini tentunya akan menyelesaikan masalah-masalah klasik pencatatan absensi, yaitu diantaranya buddy punching, kartu yang hilang, pencatatan absensi yang kurang akurat, hingga keamanan informasi.Pada awalnya mungkin system absensi yang menggunakan Teknologi Informasi akan memakan banyak biaya namun demikian jika dilihat manfaat dan jangka waktu yang lama system yang terkomputerisasi dengan TI akan mendapatkan manfaat yang menguntungkan perusahaan.Sistem yang akan dibangun tentunya harus sesuai dengan kebutuhan sehingga pemanfaatannya menjadi tepat guna. pengembangan lebih lanjut berikut ujicoba yang teliti yang mencakup semua aspek pemakaian sistem ini perlu dilaksanakan sehingga menjadikan sistem yang handal dan sesuai dengan kebutuhan spesifik perusahaan.
Daftar Pustaka
Anthony, Robert N & Govindarajan, Vijay. Management Control System. Salemba Empat. 2004 HM, Jogiyanto, Prof. Dr. MBA. Akt. Sistem teknologi Informasi Edisi
2. Andi Yogyakarta. 2005 Prabu M, A.A. Anwar, Dr, MSi. Evaluasi Kinerja SDM. Refika Aditama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar